Selasa, 20 Oktober 2009
lagi seneng sama lagu nya AFGAN - ILU
hahahaha
AFGAN - ILU
Disampingmu
Temani Dirimu
Demi Cintanya, Serahkan Jiwaku
Meski Tiada Banyak Waktu
Tersisa Untuk Cinta
Tetap Aku...
Love You, Baby I Do
I Never Find Someone Like You
I Love U Yess I Still Do*
Better or Worst I Will Be There
Yes I'll Be There For You
Tak Perlu Kau Ragu
Kumelupakanmu
Meski Tiada Banyak Waktu Tersisa Untuk Cinta
Tetap Aku
Love You, Baby I Do
I Never Find Someone Like You
I Love U Yess I Still Do
Better or Worst I Will Be There
Yes I'll Be There For You
Disiniku Ku Memelukmu
Hingga Tiba Akhir Masa
Menjemputmu
I Love You, Baby I Do
I Never Find Someone Like You
I Love U Yess I Still Do*
Better or Worst I Will Be There
Yes I'll Be There For You
prikitiwwwwwwwww............
hahaha
Rabu, 14 Oktober 2009
NERVOUS BREAKDOWN !!!

Band yang luar biasa! Gak berlebihan gue pilih kalimat ini. Mereka memainkan Hardcore dengan gaya "semau gue". Dari intro Love Buzz, style post punk modern, sampe nomer akustik pun mereka campur aduk. Tapi musik mereka tetep ngehe, beringas, tengil dan brengsek. Sampai sekarang gue gak tau apa isi lirik mereka. Cuma dari sekilas yang gue tangkap, mereka seperti menghujat keadaan. Pas gue tanya langsung ke mereka. Lo pada lagi ngomongin apa sih di setiap lagunya? Mereka cuma menjawab singkat. Cinta. Hah? Yoi. Itulah NB. Hal seperti ini jarang gue temukan di band Hardcore lokal. Percalah sama gue, band ini beda!
Buluk Superglad teringat Barry Antiseptic ketika melihat Oyi, sang vokalis. Dalam ukuran mini kalo gue tambahkan. Kalo orang normal dapat mengeluaran 300 kata dalm 1 menit, tapi Oyi melontarkan 1000 kata permenitnya. Seno dengen cueknya memasukkan lick2 Heavy Metal, bahkan bermain sound efek secara selebor di lagu lain. Tommy adalah bassist paling Hard Core di dalam Band ini. Bahkan dia juga bertukar Instrumen dengan Freddy di lagu lain sebagai pemain Drum.
Gue gak bermaksud mereview mereka. Apalagi mengkritisi. Gue cuma berusaha menggambarkan dalam bentuk tulisan, betapa gue lagi jatuh hati terhadap band ini. Terhadap ide mereka yang luar biasa. Kalau energi mereka gak surut, tidak mustahil mereka jadi besar kelak.
Kalau tulisan gue terbaca muluk luar biasa, lo bisa langsung download album mereka. New Dogs On the Block, di www.yesnowave.com. Lo buktiin sendiri. Track favorit gue: (Love Buzz) Cut The Crap, Jayabaya Hardcore Scene, Shure 5, 1999, Introcity (girl from Planet 9). Mantaff!!!!
(di kutip dari blog JIMI MULTHAZAM)
dengarkan curhatku hahahaha
gw kan bego pelajaran kaga ada yang ngerti , apalagi matematika waduuhhhh kaga ada yang ngerti sama sekali gw hahahaha .
apalagi guru nya PA GANDA jiahahahahaha pengen ketawa gw kalo liat muka nye dia , tau ga sih muka nya dia tuh kaya gurunya NOBITA (tokoh film doraemon) hahahahaha
orang nye kocak kalo lagi ngajar , gw aja kerjaan nya cuma tidur sambil dengerin lagu kalo pelajaran dia .
hahahahahahaha apalagi suaranye udah kaya SANDY (tokoh di film spongebob) jiahahahahahahaha , tapi orangnye asik sih .
tapi ga mudeng aja kalo di ajarin dia , ujung ujungnya ngelantur kemana mana .
ah udah ah bingun mau ngomong apaan .
daaaadaaaaaahhhhhhh ......
Selasa, 13 Oktober 2009
BARISAN LIRIK MEMBANTAI MUSIK

Sejumlah lirik lagu mengisyaratkan pemberontakan bahkan ada yang mirip Siaran berita. Demam Napalm Death, Kreator, Megadeth, Suffocation, masih membekas disini. Ada beberapa soal yang dimunculkan sejumlah media cetak tentang group-group mancanegara ini, antara lain adalah soal lirik lagunya. Dibalik irama menggerinda dengan mengandalkan power dan speed,group-group cadas tadi menyuarakan soal politik, kemiskinan,perang,dan entah apalagi yang bias dilukiskan bagai sebuah siaran berita. Membanjirnya penonton karena dipersatukan dengan mimpi yang sama. Setidaknya bersatu karena tema lirik yang sejiwa. Opini itu tentu saja bisa disangkal,atau disetujui. Tapi disana tersembul pikiran bahwa sebuah lirik,sebetulnya ikut memberi andil pada ke Nikmatan pendengarnya. Prosesnya bisa panjang,karena liriknya ditulis dalam bahasa Inggris. Ada hambatan disana? Sebagian penikmat bermula lantaran ikut-ikutan temannya dan bercetus “musik ini bergengsi”. Terbius dan hanya menikmati musik hangar binger super keras, terus merambah ke group lain: Deicide, Dying Fetus, Cynic, Disincarnate, Broken Hope, Internal Bleeding, dan lain-lainnya.

penting iramanya. Kalau toh liriknya sadis, masih bisa menahan pengaruh yang mungkin timbul. Tentu saja bagi sang penulis lirik, ia akan sedih jika apa yang diutarakannya tak digubris.
Hendaknya antara musik dan lirik harus digarap seimbang. Jika salah satunya saja Yang bagus,akan tak seimbang. Lirik dalam lagu menyiratkan sarat pesan, pendek Ataupun panjang. Dikerjakan bisan ringan tanpa memikirkan arti, menyair saja, dari apa Yang dirasa, peristiwa nyata ataupun imajinasi. Proses penulisan lirik kadang mengalir saja seperti bikin surat atau buku harian. Dengan gambaran itu, sebuahn lirik sama bobotnya dengan lagunya. Ada bagian yang tak bisa tergantikan dengan kata, tapi dengan memakai bunyi. Penggemar musik remaja senderung menikmati melodinya dulu, ketimbang liriknya. Terutama untuk lagu berbahasa Inggris. Soalnya hanya 40% yang paham bahasa Inggris. Tapi pada dasarnya, lirik dan musik dalam sebuah lagu tak bisa dipisahkan. Namun kenyataannya, jika liriknya jelek tapim melodi bagus, ada kemungkinan bisa disukai. Musik itu makanan batin, dalam mendengarnya, perasaan lebih berperan disini. Jika remaja suka musik menghentak, itu sesuai jiwanya yang lagi meledak ledak, anti kemapanan dan suka berubah ubah. Berbeda dengan remaja di belahan bumi bagian barat sana, mereka lebih memiliki fanatisme, dan jauh lebih terbuka. Tentu karena tak punya hambatan dalam memahami lirik, bahkan musik itu sendiri dekat dengan sub budaya mereka. Mereka bisa menikmati dengan baik. Sedemikian baiknya sehingga mereka bisa kerasukan. Di Amerika ada sekitar 200 remaja mati karena lirik lagu metal itu begitu merasuk. Lirik lagu itu menyiratkan kepesimisan yang menganjurkan orang untuk bunuh diri, ketimbang menghadapi kehidupan yang maki kacau. Tapi menurut saya, remaja disini tak usah peduli dengan lirik lagu barat terutama: black metal,gore grind,porn grind dan death metal. Sebab sub budaya kita berbeda dengan di barat. Dari pada nanti malah ikut bunuh diri segala. (Adrin Nugraha)
SALAM TIGA ANGKA ENAM !!

“gw hanya minta sekeping surga yang selama ini kamu miliki. hanya sekeping saja. diantara jutaan keping yang sudah lo miliki hingga saat ini. penebusannya adalah lo boleh miliki gwa hingga waktu yang tak terbatas. walaupun untuk bisa seperti itu semua tabungan keberanian gwa habis gwa gadaikan didepan lo.”
sepenggal kalimat ruh pada raga
Buku ini merupakan cetakan ke dua Kumpulan Cerita Pendek Addy Gembel Tiga Angka Enam. Sebelumnya, cetakan pertama terbit tanggal 14 Agustus 2005 oleh Minor Books. Sebuah balai penerbitan independent milik Iman Rahman yang biasa disebut Kimung. Dengan begitu tingginya permintaan khalayak terhadap buku ini, Minor Books, bekerja sama dengan Omuniuum dan Balatin Pratama, menerbitkan kembali buku ini. Ada perubahan desain sampul di cetakan ke dua ini. Grafis sampul cetakan ke dua digarap oleh Danive dan diset ulang oleh Kimung. Di cetakan pertama Asmo yang mengarap desain sampul. Cetakan pertama buku ini pernah menghebohkan di dunia literasi indie tanah air , lewat gaya Sayaan dalam cerpen yang merupakan hulu sekaligus muara lirik-lirik lagu yang diciptakan Addy Gembel bersama Forgotten, band death metalnya. Katakanlah ini merupakan lahan eksplorasi Addy Gembel dalam menggambarkan detil yang tidak dapat digoreskan lewat media musik. Atau, inilah proses kreatif Addy Gembel yang begitu menggurita dalam mencipta musik dan sastra. Apapun itu, cerita-cerita pendek Addy Gembel dan musik Forgotten adalah dua sisi kepeng uang yang senantiasa saling melengkapi. Ilustrasi dan soundtracknya.
Addy Gembel lahir di Bandung pada 23 Oktober 1977. Nama aslinya Addy Handy Mohamad Hamdan. Addy—atau Gembel, begitulah ia akrab disapa—tumbuh dan besar di komunitas musik metal Ujungberung Rebels. Di kota kecamatan dengan jalanan pojok tertimur Kota Bandung inilah Addy mengasah kepekaannya dalam memandang dan menyikapi pelbagai kondisi sosial budaya yang merebak baik dalam skup lokal maupun global. Bersama band cadasnya, Forgotten, Addy dengan garang dan tanpa tedeng aling-aling menuding dan menggugat berbagai sistem kemapanan, baik yang kasat mata dan terasa maupun yang abstrak memabukkan. Sejak 1999, Addy dan Forgotten telah merilis empat buah album, yaitu Future Syndrome, Tuhan Telah Mati, Obsesi Mati, dan Tiga Angka Enam. Tiga buah cerpennya–”Republik Bintang Tengkorak”,” Modenisme…Itulah Ibuku!”, dan “Kegelapan, Kesunyian itu Bernyawa” pertama kali diterbitkan Hitheroad Publishing dalam antologi cerpen dan puisi Perlahan Dalam (2004) bersama empat Penulis Bandung lainnya. Salah satu dari cerpen tersebut yang berjudul Modernisme .. itulah Ibuku ! dilampirkan juga dalam buku ini.
Saya mengenal pribadi Addy Gembel sebagai pribadi yang santun namun memiliki pendirian keras dalam kesehariannya, dan Saya memiliki perhatian lebih dari rilisan album Forgotten semenjak album Future Syndrome , karena disini Addy seperti memiliki ruang dan dunia sendiri sebagai proses ekspresi kreatif pembuatan lirik pada lagu lagu Forgotten dan Addy pun mengakui bahwa menulis adalah sebuah media pembebas yang imajinatif yang tertuang dalam cerpen miliknya. Sehingga suatu saat saya membaca Cerpen Modernisme…Itulah Ibuku! yang pernah dimuat dalam antologi cerpen dan puisi Perlahan . Cerpen ini saya nilai sangat berat dan memiliki muatan kritik sosial tinggi. Satu alinea yang normatif dan bisa saya kutip:
Ada kesunyian yang terselip di hati.
Melayang laying dalam dimensi ketidakpastian.
Semua berwarna hijau dan tanpa ekspresi.
Tanpa rasa, tanpa bau.
Stagnan
Cerita di cerpen ini tak lepas dari seeseorang imaginative bernama Kleptosickcyco yang menurut paparan Adi berumur tiga ratus tahun dan dilahirkan dari ibu yang bernama Modernisme. Di dalam cerpen ini juga Addy secara gambling menuliskan setan setan yang nyata menghantui kehidupan sehari hari , Addy menyebut setan pertama bernama Konsumtivisme, mengenakan topeng yang terbuat dari bahan sobekan uang kertas, kartu kredit dan uang logam. Lalu setan berikutnya adalah Kapitalisme, Pembangunan, Sistem,Feodalisme. Jenis jenis setan yang lain ditulis dengan deskripsi yang unik dan tak jauh dengan deskripsi apa yang ada pada kenyataan yang kita hadapi selama ini. Buku ini sebenarnya terdiri dari tiga buah cerpen, yaitu Enam yang pertama, Tuhan Telah Mati, Enam yang kedua berjudul Sayap Hitam dan ditutup oleh enam ketiga, Tiga Angka Enam. Saya sarankan tanggalkan subjektifitas dan perspektif sempit sebelum anda menyimak cerpen dengan nuansa sarkasme cukup tinggi ini,
Buku ini dibuka oleh cerpen unik berjudul Tuhan Telah Mati, yang menceritakan sebuah negeri dengan cuaca sangat panas dan oksigen adalah sebuah komoditas industri yang diperjual belikan. Negeri ini memiliki penduduk berupa makhluk berkepala burung gagak dan berlanjut dengan deskripsi bahwa makhluk tersebut memiliki misi membunuh Tuhan dan membuang bangkainya dalam dimensi keterasingan umat manusia . Disini para makhluk itu berpikir bahwa Tuhan adalah sebuah entuk metafisik yang sifatnya fiktif dan hanya berada dalam pola pikir dan dunia maya saja. Bagaimana proses makhluk berkepala gagak itu dalam merencanakan dan merealisasikan kampanye nya ke dunia manusia sekarang ini ? Anda dapat mengetahui jawaban nya bila anda membaca cerpen pertama ini.
Cerpen kedua, atau tepatnya Enam kedua, bertajuk Sayap Hitam. Yang saya nilai cerpen yang paling cerdas dalam buku ini. Saya membutuhkan waktu cukup lama untuk meretas ide dan maksud Addy menulis Sayap Hitam, ada kalanya saya menyimak kembali cerpen lama beliau, Republik bintang Tengkorak namun tak kunjung menemukan korelasi yang tepat di antara keduanya. Cerpen ini seakan mengiring pembaca untuk menemukan batasan semu antara realitas dan imajinasi menuju paham kehidupan setelah kematian. Cerpen berat ini terbagi menjadi beberapa bab, dibuka oleh Sunrise Kaliber 9mm berlanjut pada bab Ada Perang di Luar Sana yang banyak bercerita tentang perang mencari ‘kebenaran’ dan menutupi dosa dengan ‘kebenaran’ karena sesungguhnya ‘kebenaran’ bisa dibeli dengan sesuatu yang bernama uang.
Bab berikutnya lebih cenderung ber cerita tentang dimensi standarisasi ‘kebenaran’ yang memang telah terbentuk melalui proses pembenaran, selama kurun waktu tertentu, bab ini diberi nama mata masa lalu.Akhirnya cerpen ini ditutup dengan bab Jangan cari aku di surga bab yang secara lugas bercerita ketidakpuasan penulis kepada system yang ada mengenai legalitas,keabsahan dan segala sesuatu yang menggiring terbentuknya opini public,sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang mudah lupa.
Bagian terakhir dari kumpulan cerpen ini, berjudul Tiga Angka Enam, yang bertutur mengenai pasangan ruh dan raga. Ruh yang digambarkan sebagai wanita muda berumur dua puluh tiga tahun, agak tomboy dengan rambut cepak. Sedangkan raga dituturkan sebagai seorang pria muda yang mencari jati diri . Pasangan ini diceritakan secara sederhana oleh penulis tengah mencari surga dan neraka, Pesan yang ingin diberikan oleh penulis pada pembaca pada cerpen ini tampak jelas secara eksplisit bahwa surga dan neraka itu benar adanya, dan pilihan ada di tangan kita untuk menggapai surga atau masuk terjerumus ke dalam neraka .
Sebagai penutup, saya menilai bahwa membaca buku ini secara keseluruhan tidak bisa hanya sekali saja. Terlepas dari cara penuturan Addy Gembel yang memikat dalam cerita-cerita pendeknya, apresiasi terhadap buku ini membutuhkan pemaknaan berkali-kali atas apa yang coba diungkapkan Addy Gembel lewat ide ide kreatif yang meluncur deras dalam cerita pendek nan ‘panjang’ dalam buku ini.
Cerita dalam bukku ini mungkin hanya ilustrasi dari kehidupan namun dituturkan dengan gaya bahasa yang cukup sarkasme . Gaya bahasa itu juga terdapat pada lirik lagu lagu band Forgotten sebagai media ekspresi dan deskripsi lain milik Addy Gembel. Namun hal itu tak lepas adalah kerangka pematangan ide yang kreatif dan imajinatif dalam mengungkapkan fakta dan realita. (supriyanto)
JERAT HITAM
Menaburkan butiran asap kegelapan
Dalam hidupku
Sungguh menyedihkan serasa tak ada yang mengatur
Seperti biasa kurasakan detik menitku
Seakan tak berarti
Di satu titk hitam ku tersinggah
Menjalani hari - hariku yang kelam
Tolong selamatkan aku
Dari jerat hitam yang tak mau mengerti
Lewati semua
Walau apa ada nya
Ku tak kan pernah takut
Semua yang menghalangiku tuk bebas
Jumat, 09 Oktober 2009
postingan pertama
tentang gw :
- Nama : Muhammad Rizky Zakiyan
- Tempat tanggal lahir : jakarta 1 september 1993
- Alamat : komplek pemda DKI blok B5/27 RT.007 RW.02 kelurahan pondok kelapa kecamatan duren sawit jakarta timur 13450
- Facebook dan E-mail : (Muhammad Rizky Zakiyan) / justnegativehardcore@gmail.com
- Hobby : ga jelas ngapain aja , yang menurut gw enak ya gw jalanin :D
- My Best Friend : (Dede Hendrawan) dia orang nya paling bisa ngertiin gw , dia tau seluk beluk gw kaya bijimana (gw juga tau dia kaya bijimana) , baik sama gw wah pokonya gw sama dia udah kaya biji dah berduaan melulu hahaha
- Musik Favorit : Death Metal , Grindcore , Hardcore , Punk Rock , Melodic , Jazz apa aja lah pokok nya yang enak dan ga norak kaya KANGEN BAND dkk
- Status Hubungan : LAJANG gw belom lama putus dari mantan gw yang namanya NIRVANIA PARAMITHA gw udah 2 tahun 6 bulan lho sama dia hahaha
ehmmmm apalagi ya ???? bingung gw ????
kaya nya cukup deh perkenalan nya , di follow ya teman :)
salam kenal MUHAMMAD RIZKY ZAKIYAN